Gangguan kepribadian: apa itu, jenis, gejala
- 07.07.2025
Gangguan kepribadian adalah gangguan mental yang kompleks yang memengaruhi cara seseorang memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia sekitarnya. Kondisi ini tidak dianggap sementara, seperti stres, tetapi berlangsung bertahun-tahun. Orang dengan gangguan kepribadian sering kesulitan berinteraksi dengan orang lain di tempat kerja dan dalam hubungan pribadi. Mereka sering menghadapi ketidakpahaman dari orang di sekitarnya.
Bagaimana gangguan kepribadian muncul?
Gejala gangguan kepribadian biasanya muncul pada masa remaja atau awal masa dewasa. Tanpa pengobatan, gejala ini dapat memburuk. Gejala bervariasi tergantung pada jenis gangguan, tetapi ada beberapa ciri umum:
- Kesulitan dalam hubungan.
- Reaksi yang tidak sesuai terhadap situasi biasa.
- Ketidakmampuan beradaptasi dengan kondisi yang berubah.
- Kecurigaan berlebihan, kecemasan, atau impulsif.
- Ketergantungan pada orang lain, konflik, atau penarikan diri.
- Perubahan suasana hati yang sering, kecemasan, atau ketidakpedulian.
Psikoterapi membantu seseorang untuk lebih memahami emosi dan perilakunya. Terkadang pengobatan dengan obat-obatan digunakan untuk mengoreksi kecemasan atau depresi. Kondisi ini tidak dianggap sebagai gangguan mental yang parah. Namun, bantuan dari para ahli diperlukan agar seseorang dapat hidup dengan penuh makna.
Jenis-jenis gangguan kepribadian
Ada beberapa jenis gangguan kepribadian. Mereka berbeda berdasarkan gejalanya. Secara umum, mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok A - manifestasi aneh atau eksentrik:
- Gangguan paranoid: kecurigaan berlebihan. Ketidakpercayaan bahkan terhadap orang-orang terdekat, keyakinan bahwa mereka ingin menyakiti. Mudah tersinggung dan tidak mampu memaafkan.
- Gangguan skizoid: kecenderungan untuk menyendiri dan menghindari kontak sosial.
- Gangguan skizotipikal: keanehan dalam berpikir dan berperilaku, sering kali mirip dengan gejala ringan skizofrenia.
Kelompok B - manifestasi emosional dan impulsif. Mereka lebih terkait dengan manifestasi perasaan, dengan kebutuhan yang meningkat akan perhatian. Ini termasuk gangguan kepribadian berikut:
- Gangguan antisocial: mengabaikan aturan dan norma, tidak ada empati, rasa bersalah atas tindakan mereka. Kecenderungan untuk konflik dan kejahatan.
- Gangguan borderline: emosi yang tidak stabil, impulsif, takut kesepian.
- Gangguan histeris: selalu ingin diperhatikan. Mereka sering kali memiliki penampilan atau sikap yang provokatif.
- Gangguan narsistik. Harga diri yang terlalu tinggi, merasa diri lebih unggul. Kebutuhan akan kekaguman dan pengakuan. Kurangnya empati, kecenderungan untuk memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka.
Kelompok C adalah orang-orang yang cemas dan tertutup. Mereka mengalami kekhawatiran berlebihan terkait hubungan dengan orang lain atau tindakan tertentu. Jenis utama gangguan kepribadian tipe ini:
- Gangguan penghindaran: rasa takut ditolak, menghindari situasi sosial.
- Gangguan dependen: kebutuhan yang kuat akan dukungan dari orang lain. Kesulitan dalam mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain. Ketakutan ditinggalkan, yang dapat menyebabkan toleransi terhadap hubungan yang tidak sehat.
- Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif: fokus berlebihan pada detail, perfeksionisme.
Gejala yang terdeteksi tepat waktu dan bantuan profesional dapat secara signifikan mengurangi manifestasinya. Penting untuk tidak melakukan pengobatan sendiri. Psikoterapi, pengobatan dengan obat-obatan, dan dukungan dari orang terdekat akan membantu seseorang dengan gangguan kepribadian untuk menjalani kehidupan yang penuh.